Senin, 04 April 2011
Belum Tahu Enaknya Srikaya? Rugi!
Sebagian orang hanya mengenal srikaya sebagai salah satu jenis selai buah. Seperti apa buah aslinya, tak semua orang tahu. Padahal, srikaya segar sungguh luar biasa legitnya. Sayang sekali, banyak orang yang memiliki pohon srikaya di depan rumahnya membiarkan buah-buahan ini membusuk atau dimakan codot.
Namun semenjak srikaya mulai tenar, banyak orang mencari keberadaan buah bertekstur lembut ini. Srikaya biasa diburu di pasar-pasar tradisional, seperti Pasar Palmerah, pasar tradisional Pasar Minggu, Pasar Genteng di Surabaya, atau sekalian di Taman Wisata Mekarsari, Cileungsi, Bogor. Sayangnya, srikaya yang saat ini sedang berbuah malah sulit dicari. Seperti apa sebenarnya buah srikaya?
Kulit buah ini bila belum dikupas tampak seperti benjolan-benjolan kecil berwarna hijau (meski ada juga yang berwarna merah). Kulit ini mudah dikupas satu per satu dengan tangan. Bila ingin cepat, belah saja buahnya jadi dua. Lalu nikmati buahnya yang berwarna putih kecil-kecil dengan sendok. Tekstur daging buahnya lembut dan creamy, dan rasanya sangat manis. Bijinya berwarna hitam, sedikit lebih besar dari biji sawo.
Buah tropis ini punya banyak nama, tergantung asalnya. Di Surabaya, buah ini lebih populer dengan nama menuo. Orang Malaysia menyebutnya serikaya (yang artinya penuh rahmat). Di Guatemala, namanya cherimoya. Selain itu juga sharifa (India), noi na (Thailand), mang cau te (Kamboja), fan li chi (China), aajaa thee (Myanmar), sakya (Taiwan), sweetsop (Karibia), atau sugar apple (Amerika). Nama latinnya sendiri Annona squamosa, namun sering dicampuradukkan dengan Annona reticulata (custard apple, alias sirsak). Srikaya memang masih serumpun dengan sirsak.
Selain lezat, buah yang mudah ditanam ini juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang memberikan berbagai manfaat kesehatan. United States Department of Agriculture (USDA) menyebutkan, srikaya mengandung vitamin C (mencegah asma), serat (mengontrol kadar gula darah), vitamin B6 (menjaga kesehatan jantung), potasium (menurunkan tekanan darah), thiamin (membantu memproduksi energi), riboflavin (memelihara cadangan vitamin B lain di dalam tubuh yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi-fungsi tubuh), magnesium (menjaga kekuatan tulang), niacin (membantu menurunkan kadar kolesterol), tembaga (memelihara kesehatan tiroid), folat (vitamin B9, yang membantu mencegah cacat tabung saraf pada bayi).
Di berbagai belahan dunia lain, daun srikaya juga dimanfaatkan untuk obat tradisional. Di Meksiko, misalnya, digunakan untuk mengusir kutu. Di India, daunnya ditumbuk lalu dihirupkan untuk memulihkan orang yang pingsan. Di Amerika Selatan, daunnya malah dijadikan teh untuk membantu pencernaan dan melawan flu.
Meskipun jarang sekali ada srikaya yang tidak manis (bila sudah matang), tetap ada cara untuk memilih srikaya yang lezat. Pilih srikaya hijau yang memiliki warna kekuningan di celah-celah benjolan kulitnya. Untuk srikaya merah, petik ketika warna celah-celahnya berwarna merah muda cerah. Jika buah dipetik sebelum warna ini berubah, artinya buah belum matang atau tidak matang dengan semestinya.
Biarkan srikaya matang dan melunak dalam suhu ruangan. Buah yang semula keras bisa berubah menjadi empuk dalam hitungan jam. Begitu lunak, simpan di dalam lemari es. Tak usah terlalu lama, karena kalau tak segera dimakan daging buahnya akan segera berair.
sumber : kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar